Surabaya (narasijatim.id) – Satu per satu tokoh yang memiliki potensi maju pada kancah nasional bermunculan. Sebelumnya, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan muncul dengan menggelar berbagai kegiatan di Jawa Timur. Kini, giliran Ridwan Kamil atau yang akrab disapa RK menyusul masuk ke Jawa Timur.
Indikasi, Gubernur Jawa Barat itu merambah Jawa Timur tampak pada berbagai baliho yang tersebar di beberapa kota. Seperti Surabaya, Jombang, Kediri, serta beberapa daerah lainnya. Bahkan, RK dikabarkan akan melaksanakan kunjungan kerja selama dua hari di empat daerah di Jawa Timur. Gencarnya baliho dan rencana kunjungan kerja itu mendapat sorotan dari Direktur Republic Institute, Sufiyanto. Dia mengatakan 2022 merupakan tahun pengenalan politik. Wajar jika RK melakukan berbagai langkah untuk mengenalkan dirinya pada publik. “Targetnya meraih popularitas setinggi-tingginya,” katanya.
Sufiyanto juga menambahkan langkah RK akan diikuti dengan banyaknya orang yang menyatakan suka alias liketabilitas, dan kemudian mengarah pada elektabilitas atau keterpilihan. “Elektabilitas dibutuhkan semua orang yang ingin maju,” ucap Sufiyanto.
Dia juga mengungkapkan Jawa Timur merupakan wilayah yang strategis. Jumlah penduduk cukup besar dalam mendulang suara pemilih. Selain itu, dinamika politik di Jawa Timur terus berkembang. Karena itu, banyak tokoh politik yang berusaha menguasai Jawa Timur untuk memenangkan konstelasi pilihan politik nasional. “Pengenalan identitas yang khas bisa menjadi modal kuat untuk itu,” tegasnya.
Saat ini, semua kandidat masih memiliki peluang besar. Riset voting behavior yang dilakukan beberapa lembaga survei menunjukkan belum ada kandidiat yang benar-benar kuat. Karena itu, RK masih sangat mungkin mendapat suara di Jawa Timur. “Dan yang lebih penting, masyarakat tidak perlu kehadiran dalam bentuk baliho saja, mereka perlu kehadiran dalam bentuk fisik dan menyapa warga,” ungkapnya.
Terpisah, pakar komunikasi politik Universitas Airlangga Dr Suko Widodo menilai langkah RK sudah termasuk marketing politik. Dia mempromosikan diri sebagai sosok yang mengajak Indonesia menuju juara. “Tujuannya tentu untuk pengenalan dan menarik perhatian atau simpati masyarakat,” ucapnya.
Suko menganggap hal itu wajar. Tiga tokoh yang mulai masuk di Jawa Timur merupakan jawara di daerahnya. Ganjar Pranowo dari Jawa Tengah, Anies Baswedan dari DKI Jakarta dan RK dari Jawa Barat. Semua memperebutkan suara di Jawa Timur. “Sebab, di Jawa Timur belum muncul tokoh yang menonjolkan diri sebagai peserta konstelasi politik pada Pilpres 2024 mendatang,” ungkap dia. (Red)